Kamis, 10 Mei 2012

MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1

SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta








Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan reintegrasi.
A.Konflik
Konflik adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Struktur sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2 , yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat  ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.  
                b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).               

2.Berdasarkan jenisnya :
                a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku bangsa. Konflik ini terjadi jika keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat yang berbeda keyakinan.
               
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi positif:
1.Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
                Segi negatif:
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

B.INTEGRASI
                Menurut Maurice Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan.
                Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing kelompok sosial yang beragam.
                Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa mengesampingkan potensi lokal.
                Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
                Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan masing-masing kelompok.

Faktor yang mempengaruhi integrasi kelompok sosial
1.       Homogenitas kelompok sosial
2.       Besar kecilnya kelompok sosial
3.       Perpindahan fisik
4.       Efisiensi dan Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
  1. Penggunaan bahasa Indonesia.
  2. Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
  3. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
  4. Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
  5. Adanya rasa senasib sepenanggungan.

C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
  1. Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
  2. Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
  3. Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
  4. Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
  5. Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
  6. Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.

D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.





MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL







Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1

SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan reintegrasi.
A.Konflik
Konflik adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Struktur sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2 , yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat  ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.  
                b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).               

2.Berdasarkan jenisnya :
                a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku bangsa. Konflik ini terjadi jika keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat yang berbeda keyakinan.
               
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi positif:
1.Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
                Segi negatif:
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

B.INTEGRASI
                Menurut Maurice Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan.
                Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing kelompok sosial yang beragam.
                Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa mengesampingkan potensi lokal.
                Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
                Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan masing-masing kelompok.

Faktor yang mempengaruhi integrasi kelompok sosial
1.       Homogenitas kelompok sosial
2.       Besar kecilnya kelompok sosial
3.       Perpindahan fisik
4.       Efisiensi dan Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
  1. Penggunaan bahasa Indonesia.
  2. Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
  3. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
  4. Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
  5. Adanya rasa senasib sepenanggungan.

C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
  1. Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
  2. Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
  3. Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
  4. Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
  5. Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
  6. Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.

D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.





MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL







Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1

SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan reintegrasi.
A.Konflik
Konflik adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Struktur sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2 , yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat  ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.  
                b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).               

2.Berdasarkan jenisnya :
                a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku bangsa. Konflik ini terjadi jika keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat yang berbeda keyakinan.
               
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi positif:
1.Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
                Segi negatif:
1.Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.

B.INTEGRASI
                Menurut Maurice Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan.
                Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing kelompok sosial yang beragam.
                Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa mengesampingkan potensi lokal.
                Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
                Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan masing-masing kelompok.

Faktor yang mempengaruhi integrasi kelompok sosial
1.       Homogenitas kelompok sosial
2.       Besar kecilnya kelompok sosial
3.       Perpindahan fisik
4.       Efisiensi dan Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
  1. Penggunaan bahasa Indonesia.
  2. Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
  3. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
  4. Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
  5. Adanya rasa senasib sepenanggungan.

C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
  1. Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
  2. Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
  3. Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
  4. Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
  5. Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
  6. Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.

D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.





1 komentar:

  1. tulisannya diputihin aja mba, ga keliatan sama sekali nih hehe

    BalasHapus