Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1
SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta
Masalah
yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan
reintegrasi.
A.Konflik
Konflik
adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Struktur
sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal
presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi
memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional
yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak
dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang
sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar
seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari
kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan
sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan
pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2
, yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik
tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang
hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam
kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat
ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga
bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.
b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini
terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status
sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi
protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).
2.Berdasarkan jenisnya :
a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu
menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap
individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan
adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati
orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku
bangsa. Konflik ini terjadi jika
keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi
yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan
sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai
kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara
berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan
atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia
tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama
dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat
yang berbeda keyakinan.
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi
positif:
1.Konflik dapat memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan
sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
Segi negatif:
1.Keretakan hubungan
antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan
hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi
kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
B.INTEGRASI
Menurut Maurice
Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara
bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam
masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya
perbedaan-perbedaan.
Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha
yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat
multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan
keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki
keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing
kelompok sosial yang beragam.
Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan
keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya
sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa
mengesampingkan potensi lokal.
Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya
konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan
pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga
tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan
nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka
sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya
primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan
sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu
diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan
masing-masing kelompok.
Faktor yang mempengaruhi integrasi
kelompok sosial
1.
Homogenitas kelompok
sosial
2.
Besar kecilnya
kelompok sosial
3.
Perpindahan fisik
4.
Efisiensi dan
Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
- Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan.
C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi
adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu
kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus
ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi
bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai
integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak
kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
- Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
- Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
- Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
- Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
- Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
- Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.
D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan
norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang
telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru
tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.
MASALAH YANG TIMBUL
AKIBAT KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1
SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta
Masalah
yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan
reintegrasi.
A.Konflik
Konflik
adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Struktur
sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal
presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi
memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional
yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak
dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang
sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar
seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari
kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan
sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan
pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2
, yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik
tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang
hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam
kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat
ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga
bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.
b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini
terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status
sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi
protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).
2.Berdasarkan jenisnya :
a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu
menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap
individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan
adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati
orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku
bangsa. Konflik ini terjadi jika
keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi
yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan
sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai
kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara
berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan
atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia
tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama
dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat
yang berbeda keyakinan.
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi
positif:
1.Konflik dapat memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan
sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
Segi negatif:
1.Keretakan hubungan
antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan
hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi
kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
B.INTEGRASI
Menurut Maurice
Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara
bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam
masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya
perbedaan-perbedaan.
Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha
yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat
multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan
keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki
keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing
kelompok sosial yang beragam.
Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan
keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya
sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa
mengesampingkan potensi lokal.
Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya
konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan
pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga
tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan
nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka
sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya
primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan
sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu
diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan
masing-masing kelompok.
Faktor yang mempengaruhi integrasi
kelompok sosial
1.
Homogenitas kelompok
sosial
2.
Besar kecilnya
kelompok sosial
3.
Perpindahan fisik
4.
Efisiensi dan
Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
- Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan.
C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi
adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu
kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus
ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi
bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai
integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak
kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
- Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
- Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
- Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
- Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
- Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
- Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.
D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan
norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang
telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru
tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.
MASALAH YANG TIMBUL
AKIBAT KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Oleh :
Ririn Ardilliyas Putri
11 IPS 1
SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN AJARAN 2011/2012
JL.Parangtritis Km.5 Yogyakarta
Masalah
yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
terbagi atas konflik,integrasi,disintegrasi,dan
reintegrasi.
A.Konflik
Konflik
adalah percecokan , perselisihan , atau pertentangan.Secara sosiologis konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Struktur
sosial yang majemuk tentu memiliki perbedaan dalam hal
presepsi,selera,nilai-nilai,norma,dan lain sebagainya sehingga berpotensi
memicu adanya konflik.Hal inilah yang menghambat terciptanya integrasi nasional
yang diidam-idamkan.Konflik dapat terjadi ketika unsur-unsur yang berbeda tidak
dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KONFLIK :
a.Perbedaan antar individu
Setiap manusia memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
b.Perbedaan kebudayaan
kebribadian seseorang
sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Secara sadar maupun tidak sadar
seseorang akan terpengaruh oleh pola-pola pemikiran dan pendirian dari
kelompoknya.
c.Perbedaan kepentingan
Setiap individu memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan
sesuatu.
d.Perubahan sosial
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang terus berubah seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan
pengetahuannya.
KONFLIK DIBEDAKAN MENJADI 2
, yaitu:
1.Berdasarkan tingkatannya :
a.Koflik
tingkat ideologi yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan pengertian tentang
hal yang bersifat dasar di antara kelompok atau kelas-kelas sosial.Dalam
kehidupan sehari-hari konflik pada tingkat
ini tumpang tindih dengan keanggotaan agama dan suku bangsa sehingga
bisa terjadi konflik antar suku bangsa yang hidup berdampingan.
b.Konflik tingkat politik,konflik pada tingkat ini
terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status
sosial,kekuasaan,dan sumber-sumber ekonomi,yang ditandai dengan adanya aksi
protes atau unjuk rasa,kerusuhan,hingga konflik bersenjata (armed attack).
2.Berdasarkan jenisnya :
a.Konflik rasial.Setiap individu dalam ras tertentu
menyadari bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap
individu lainnya dari ras yang berbeda pula.Perbedaan ini sering menimbulkan
adanya pertentangan,misalnya etika pergaulan,cara berbicara,cara menghormati
orang lain,dan ciri-ciri badaniah(fisik) lainnya.
b.Konflik antarsuku
bangsa. Konflik ini terjadi jika
keduanya mengalami kemunduran dalam beberapa hal, misalnya dalam hal ekonomi
yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan
sumber-sumber ekonomi publik.
c.Konflik antaragama .Keanekaragaman agama yang dianut oleh berbagai
kelompok masyarakat seringkali mendatangkan perbedaan, baik dalam cara
berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian, dan
atribut keagamaan lainnya. Umumnya agama mayoritas dan minoritas di Indonesia
tidak mendatangkan konflik karena diantara para penganut agama sudah lama
dilambangkan toleransi antar umat beragama dan sikap tepa selira terhadap umat
yang berbeda keyakinan.
DAMPAK DARI SEBUAH KONFLIK:
Segi
positif:
1.Konflik dapat memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.Konflik memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan
sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.Konflik merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antar individu maupun antar kelompok.
Segi negatif:
1.Keretakan hubungan
antarindividu dan persatuan kelompok.
2.kerusakan harta benda dan
hilangnya nyawa manusia.
3.Munculnya dominasi
kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
B.INTEGRASI
Menurut Maurice
Duverger integrasi adalah kesalingtergantungan yang lebih rapat antara
bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam
masyarakat. Dasar dari suatu integrasi sosial adalah adanya
perbedaan-perbedaan.
Integrasi merupakan pola yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat.Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha
yang keras untuk menyatukan segala perbedaan ,karena masyarakat
multikulturalisme adalah masyarakat yang memiliki beragam kepentingan dan
keinginan yang berbeda-beda,terlebih bagi Indonesia yang memiliki
keanekaragaman suku bangsa dengan kepentingan dan kebutuhan masing-masing
kelompok sosial yang beragam.
Mengintegrasikan kelompok adalah menyatukan
keanekaragaman kelompok dengan menyatukan keankekaragaman fisik,sosial,dan budaya
sebagai bagian dari khasanah bangsa untuk menuju integrasi nasional tanpa
mengesampingkan potensi lokal.
Dalam menuju integrasi nasional,diperlukan adanya
konsesnsus baru mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan,ukuran dan
pedoman yang juga sebagai unsur pokok dalam kehidupan bermasyarakat.Sehingga
tidak ada ego dari masing-masing kelompok sosial yang cenderung menampilkan
nilai dan norma yang berasal dari kelompoknya untuk ditampilkan di dimuka
sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain yang dapat memicu adanya
primordialisme dalam skala besar yang dapat memicu adanya disintegrasi bangsa.
Integrasi yang dibangun berdasarkan pondasi perbedaan
sangat rentan menjadi bomerang bagi tercapainya integrasi,maka dari itu
diperlukan suatu kecermatan dan perhatian khusus dalam memperlakukan
masing-masing kelompok.
Faktor yang mempengaruhi integrasi
kelompok sosial
1.
Homogenitas kelompok
sosial
2.
Besar kecilnya
kelompok sosial
3.
Perpindahan fisik
4.
Efisiensi dan
Komunikasi
Faktor Pendukung Integrasi di Indonesia
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan & kesatuan dalam satu bangsa.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
- Adanya jiwa & semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas & tolerasi agama yang tinggi.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan.
C.Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi
adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu
kesatuan. Misalnya, agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi, harus
ada keserasiaan antar bagian-bagiannya.
Disintegrasi
bangsa merupakan momok p[aling menakutkan dalam upaya-upaya mencapai
integrasi.Karena masyarakat multikultur memiliki potensi konflik yang tidak
kalah besarnya dengan potensi penyatuan.
Gejala awal disintegrasi
- Tidak ada persamaan pandangan antar anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan.
- Norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat pengendali sosial.
- Terjadi pertentangan antara norma yang ada dalam masyarakat.
- Sanksi yang diberikan tidak dilaksanakan dengan konsisten.
- Tindakan masyarakat tidak lagi sesuai norma.
- Terjadi proses sosial yang bersifat disosiatif.
D.Reintegrasi
Reintegrasi atau reorganisasi adalah suatu proses pembentukan
norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang
telah mengalami perubahan. Reintegrasi dilaksanakan jika norma & nilai baru
tersebut telah melembaga dalam diri masyarakat.
tulisannya diputihin aja mba, ga keliatan sama sekali nih hehe
BalasHapus